Selasa, 27 Maret 2012

Aneh aneh wae

      Alangkah elegan bila seorang marketing tidak berkutat dibawah bayang bayang owner seharusnya kan proporsional.
Seandainya ada customer masuk memang sudah selayaknya kita layani dengan baik, misal showing off area kepada customer dan untuk fungtion room kita sesuaikan dengan kapasitas ruang meeting dan ruang makan yang saling berdekatan dan bukanya berjauhan, dan untuk masalah fee kita mesti libatkan minimal 3 head department :

  1. Fnb manager / Executif chef untuk meumuskan masalah harga yang pantas yang diminta customer, kadang kala namanya customer selalu ingin bagus dan murah satu hal bukan pihak marketing yang memutuskan berapa harga yang pantas.
  2. House keeping Manager untuk memastikan kesiapan tempat istirahat customer
  3. Marketing itu sendiri yang dapat menjelaskan segala sesuatu nya. 
Oleh sebab itu seorang marketing mesti bisa memberi arahan kepada customer bila ada penyesuaian tempat yang kurang efektif.
biasanya kebanyakan customer ingin selalu dapat apa yang mereka mau tanpa memperhitungkan dampak kerugian pada perusahaan.
Misal :

  1. Amenities, customer selalu ingin mendapat keuntungan sepihak tanpa memperdulikan kenyamanan peserta, mereka selalu berusaha mengurangi nya, contoh handuk tidak diberikan kepada peserta, memang panitia sudah deal tapi untuk peserta dari panitia kurang informasi dengan begitu lagi lagi perusahaan yang dirugikan rata rata peserta menganggap perusahaan sebagus ini tidak mampu memberikan fasilitas yang maximal, padahal itu yang disebut kesalahan seorang marketing yang menyetujui pengurangan amenities.
  2. Paket lunch dinner panitia selalu melobi marketing dengan tujuan ingin mendapatkan harga makan yang lebih murah untuk peserta nya tapi ingat seorang marketing tidak boleh menentukan harga sepihak yang dapat merugikan perusahaan dengan cost yang lebih besar, tambah sedikit menu yang kita sajikan tambah besar peluang complaint.
      Maka dari itu seorang marketing harus selalu belajar dari pengalaman dan bukan merasa diri sudah mendapatkan customer dengan begitu berlagak semena mena.
Harus selalu mengontrol kapan customer dapat menikmati fasilitas dan bukan sebaliknya susah dihubungi bila terjadi complaint.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar